Friday, March 25, 2016

Tugas Pemasaran (REKAYASA PRODUK DAN PASAR)

Tugas Manajemen Pemasaran




REKAYASA PRODUK  DAN PASAR





OLEH :
MUHAMMAD KHOLIL JAYA
B1B114227






MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2015






A.   Rekayasa P roduk

Rekayasa produk disebut juga dengan rekayasa sietem yang merupakan aktivitas pemecahan masalah. Data, fungsi, dan perilaku produk yang diinginkan dicari, dianalisis, dibuat model kebutuhannya, kemudian dialokasikan ke komponen rekayasa. Selanjutnya komponen-komponen ini disatukan dengan infrastruktur pendukungnya sampai produk tersebut jadi. Komponen rekayasa disini seperti perangkat lunak, perangkat keras, data (basisdata) dan manusia. Sedangkan infrastruktur pendukung berupa teknologi yang dibutuhkan untuk menyatukan komponen dan informasi. Sebagian besar produk dan sistem yang baru masih samar akan fungsi yang dibutuhkan. Oleh karena itu, perekayasa sistem harus membatasikebutuhan produk dengan mengidentifikasi ruang lingkup fungsi dan kinerja yang diinginkan dari sistem atau produk tersebut. Dalam rekayasa produk ada beberapa aktivitas yang akan dilakukan untuk mengetahui data, fungsi dan perilaku produk yang diinginkan sebelum pengembangan produk dilakukan diantaranya adalah:

1.      Analisa Sistem

Tujuan dilakukan analisa sistem adalah
v  Mengidentifikasi kebutuhan pelanggan.
v  Mengevaluasi kelayakan sistem.
v  Melakukan analisis teknis dan ekonomis,
v  Mengalokasikan fungsi-fungsi untuk perangkat lunak, perangkat keras,
v  basisdata, manusia, dan elemen sistem yang lain.
v  Membuat batasan biaya dan jadwal.
v  Menentukan definisi sistem yang menjadi dasar kerja bagi komponen sistem baik perangkat lunak, perangkat keras, basisdata dan manusia.

2.      Identifikasi Kebutuhan

Langkah pertama dari aktivitas analisa sistem adalah analisa kebutuhandengan mengidentifikasi kebutuhan dari pelanggan. Mengidentifikasikan kebutuhan ini dilakukan dengan melakukan pertemuan antara seorang analis dengan pelanggan. Seperti halnya rekayasa informasi, tujuan dari pertemuan ini untuk memahami sasaran produk dan menentukan tujuan dibangunnya sebuah produk supaya sasaran tersebut tercapai. Setelah tujuan ditentukan, analis akan melanjutkan aktivitas evaluasi informasi. Berikut ada beberapa pertanyaan yang dapat digunakan untuk membantu mengevaluasi informasi dari sistem atau produk yang akan dibangun.

v  Adakah teknologi untuk membangun sistem?
v  Batasan apa saja yang akan dialokasikan terhadap jadwal dan biaya?
v  Pengembangan dan sumber daya apa saja yang dibutuhkan?

Jika sistem atau produk yang akan dibangun berupa produk yang akan dijual ke pelanggan, ada beberpa pertanyaan yang bisa diajukan yaitu :

v  Bagaimana produk tersebut dapat bersaing dengan produk yang telah ada?
v  Pasar apa saja yang potensial bagi produk yang akan dibangun?

Setelah semua informasi dikumpulkan pada aktivitas identifikasi kebutuhan.Informasi tersebut akan dispesifikasikan dalam sebuah dokumen konsep.
3.      Studi Kelayakan

Pengembangan sistem atau produk berbasis komputer lebih banyak terganggu dengan kurangnya sumber daya dan waktu penyelesaian dan penyampaian produk. Oleh karena itu, perlu dilakukan lebih awal evaluasi terhadap kelayakan sebuah proyek pengembangan sistem atau produk tersebut. Berikut ada empat studi kelayakan yang dapat dievaluasi.

a)      Kelayakan Ekonomis
Studi mengenai evaluasi biaya pengembangan dengan keuntungan yang diperoleh dari sistem atau produk yang dikembangkan.

b)      KelayakanTeknis
Studi mengenai fungsi, sasaran dan kinerja yang perlu dipertimbangkanyang dapat mempengaruhi kemampuan sistem yang akan dikembangkan.

Pertimbangan yang dihubungkan dengan kelayakan teknis meiputi :
v  Resiko pengembangan
v  Keberadaaan sumber daya
v  Teknologi

c)      Kelayakan Legal
Studi mengenai pertimbangan yang perlu dilakukan mengenai kontrak, pelanggaran atau liabilitas yang akan dihasilkan dari sistem yang akan dikembangkan.

d)     Alternatif
Studi mengenai evaluasi pendekatan alternatif pada pengembangan system atau produk.
Hasil dari studi kelayakan akan menentukan proyek dilanjutkan atau dihentikan. Hasil studi kelayakan akan didokumentasikan terpisah dan dilampirkan pada dokumen spesifikasi sistem.

4.      Analisis Ekonomis

Analisis biaya dan keuntungan merupakan salah satu informasi analisa ekonomis yang paling penting yang diisikan dalam studi kelayakan. Analisis biaya dan keuntungan menggambarkan biaya pengembangan proyek dan membandingkannya dengan keuntungan yang akan diperoleh dari pengembangan sistem.

Analisis biaya dan keuntungan berbeda antara sistem yang satu dengan yang lainnya tergantung dari karakteristik dari sistem yang akan dikembangkan dan ukuran proyek. Keuntungan yang diperoleh dari pengembangan sistem tidak hanya berupa hal yang bisa diukur. Keuntungan yang tidak bisa diperoleh dari pengembangan proyek seperti kepuasan pelanggan, keputusan bisnis yang lebih baik, kualitas desain yang lebih baik dan lainnya. Hasil dari analisa ekonomi didokumentasikan menjadi satu dalam dokumen studi kelayakan

5.      Analisis Teknis

Pada aktivitas analisis teknis, seorang analis melakukan evaluasi secara teknis terhadap sistem serta mengumpulkan informasi mengenai reliabilitas, kinerja, pemeliharaan dan produktifitas dari sistem yang akan dikembangkan. Analisis meliputi penilaian viabilitas teknis dari sistem seperti teknologi apa yang akan dibutuhkan untuk membangun sistem, materi, metode, algoritma atau proses baru apa yang diperlukan oleh sisem, bagaimana masalah teknologi mempengaruhi sistem dan bagaimana resiko pengembangan sistem. Pemodelan matematis atau teknik optimasi pada saat analisis teknis dapat digunakan untuk mempermudah analis dalam menggambarkan sistem yang akan dikembangkan. Menurut Blanchard dan Fabrycky ada beberapa criteria penggunaan model selama analisis teknis pada sistem, yaitu:

v  Model harus mewakili sistem yang sedang dievalusi dengan cara yang sederhana dan mudah dipahami.
v  Model harus menggambarkan faktor-faktor yang relevan dengan masalah yang ada dan hindari faktor yang tidak penting.
v  Model harus dibuat komprehensif dengan memasukkan semua factor yang relevan dan sistem harus mampu memberikan hasil yang sama.
v  Desain   model   harus   sederhana   supaya   memungkinkan pengimplementasian yang tepat waktu dalam pemecahan masalah.
v  Desain model harus dapat mengantisipasi faktor-faktor yang memungkinkan adanya modifikasi dan atau perluasan terjadi pada sistem.

Hasil dari analisis teknis meruapakan dasar apakah pengembangan sebuah sistem akan diteruskan atau dihentikan.

beberapa contoh aneka produk karya rekayasa inovatif yang menggunakan teknologi tepat guna antara lain, seperti berikut.
a.       Alat pencetak briket
Alat pencetak briket adalah kempa yang berfungsi mencetak tepung arang dengan ukuran mesh tertentu yang telah dicampur dengan perekat kanji sehingga menjadi briket arang dengan ukuran dan bentuk tertentu seperti: kubus, bulat tepung, dan atau bulat pepat. tekanan yang dihasilkan oleh kempa dapat berasal dari hidrolik maupun tekanan mekanik menggunakan ulir.
b.      Alat pengering hasil pertanian
            Alat pengering hasil pertanian, merupakan modifikasi alat dengan alat utama sumber panas, untuk mengurangi kadar air hasil pertanian dan baki (tray). yang berfungsi sebagai “alas jemur” pada proses penjemuran secara alami serta blower yang berfungsi menghantarkan panas melalui saluran tertentu (selang) sehingga mengenai permukaan produk yang akan dikeringkan.
c.       Alat pengambilan zat warna alam indigo
Proses pengambilan zat warna alam indigo pada dasarnya adalah bagaimana melakukan aerasi pada cairan hasil rendaman daun dari tanaman indigofera tinctoria.L. sirkulasi air dengan meggunakan pompa memungkinkan terjadinya proses aerasi.


B.   Rekayasa Pasar
Rekayasa pasar dalam demand terjadi bila seorang produsen/pembeli menciptakan permintaan palsu, seolah-olah ada banyak permintaan terhadap suatu produk sehingga harga jual produk itu akan naik. Hal ini terjadi misalnya dalam bursa saham (praktik goreng-menggoreng saham), bursa valas, dan lain-lain.
Cara yang ditempuh bisa bermacam-macam, mulai dari menyebarkan isu,melakukan order  pembelian, sampai benar-benar melakukan pembelian pancingan agar tercipta sentimen pasar untuk ramai-ramai membeli saham/mata uang tertentu. Bila harga sudah naik sampai level yang diinginkan, yang bersangkutan akan melakukan aksi ambil untung dengan melepas kembali saham/mata uang yang sudah dibeli, sehingga ia akan mendapatkan untung besar. Rekayasa
.           Rekayasa pasar dalam supply terjadi bila seorang produsen/penjual mengambil keuntungan di atas keuntungan normal dengan cara mengurangi supply agar harga produk yang dijualnya naik. Hal ini dalam istilah fikih disebut ihtikar.
Ihtikar biasanya dilakukan dengan membuat entry barrier, yakni menghambat produsen/penjual lain masuk ke pasar, agar ia menjadi pemain tunggal di pasar (monopoli). Karena itu, biasanya orang menyamakan ihtikar dengan monopoli dan penimbunan , padahal tidak selalu seorang monopolis melakukan ihtikar.
Demikian pula tidak setiap penimbunan adalah ihtikar. BULOG juga melakukan penimbunan, tetapi justru untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan. Demikian pula dengan negara apabila memonopoli sektor industri yang penting dan menguasai hajat hidup orang banyak, bukan dikategorikan sebagai ihtikar.
Ihtikar terjadi bila syarat-syarat di bawah ini terpenuhi:
(a)    Mengupayakan adanya kelangkaan barang baik dengan cara menimbun stock atau mengenakan entry-barriers ;
(b)    Menjual dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan harga sebelum munculnya kelangkaan;

(c)    Mengambil keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan keuntungan sebelum komponen 1 dan 2 dilakukan.

No comments:

Post a Comment