Tugas Manajemen Pemasaran
REKAYASA
PRODUK DAN PASAR

OLEH
:
MUHAMMAD KHOLIL JAYA
B1B114227
MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS
HALUOLEO
KENDARI
2015
A. Rekayasa P roduk
Rekayasa produk disebut juga dengan rekayasa sietem
yang merupakan aktivitas pemecahan masalah. Data, fungsi, dan perilaku produk
yang diinginkan dicari, dianalisis, dibuat model kebutuhannya, kemudian
dialokasikan ke komponen rekayasa. Selanjutnya komponen-komponen ini disatukan
dengan infrastruktur pendukungnya sampai produk tersebut jadi. Komponen
rekayasa disini seperti perangkat lunak, perangkat keras, data (basisdata) dan
manusia. Sedangkan infrastruktur pendukung berupa teknologi yang dibutuhkan
untuk menyatukan komponen dan informasi. Sebagian besar produk dan sistem yang
baru masih samar akan fungsi yang dibutuhkan. Oleh karena itu, perekayasa
sistem harus membatasikebutuhan produk dengan mengidentifikasi ruang
lingkup fungsi dan kinerja yang diinginkan dari sistem atau produk tersebut.
Dalam rekayasa produk ada beberapa aktivitas yang akan dilakukan untuk
mengetahui data, fungsi dan perilaku produk yang diinginkan sebelum
pengembangan produk dilakukan diantaranya adalah:
1. Analisa
Sistem
Tujuan
dilakukan analisa sistem adalah
v Mengidentifikasi kebutuhan pelanggan.
v Mengevaluasi kelayakan sistem.
v Melakukan analisis teknis dan ekonomis,
v Mengalokasikan fungsi-fungsi untuk perangkat lunak,
perangkat keras,
v basisdata, manusia, dan elemen sistem yang lain.
v Membuat batasan biaya dan jadwal.
v Menentukan definisi sistem yang menjadi dasar kerja
bagi komponen sistem baik perangkat lunak, perangkat keras, basisdata dan
manusia.
2. Identifikasi
Kebutuhan
Langkah pertama dari aktivitas analisa sistem
adalah analisa kebutuhandengan mengidentifikasi kebutuhan dari pelanggan.
Mengidentifikasikan kebutuhan ini dilakukan dengan melakukan pertemuan antara
seorang analis dengan pelanggan. Seperti halnya rekayasa informasi, tujuan dari
pertemuan ini untuk memahami sasaran produk dan menentukan tujuan dibangunnya
sebuah produk supaya sasaran tersebut tercapai. Setelah tujuan ditentukan,
analis akan melanjutkan aktivitas evaluasi informasi. Berikut ada beberapa
pertanyaan yang dapat digunakan untuk membantu mengevaluasi informasi dari
sistem atau produk yang akan dibangun.
v Adakah teknologi untuk membangun sistem?
v Batasan apa saja yang akan dialokasikan terhadap
jadwal dan biaya?
v Pengembangan dan sumber daya apa saja yang dibutuhkan?
Jika sistem atau produk yang akan dibangun berupa
produk yang akan dijual ke pelanggan, ada beberpa pertanyaan yang bisa diajukan
yaitu :
v Bagaimana produk tersebut dapat bersaing dengan produk
yang telah ada?
v Pasar apa saja yang potensial bagi produk yang akan
dibangun?
Setelah
semua informasi dikumpulkan pada aktivitas identifikasi kebutuhan.Informasi
tersebut akan dispesifikasikan dalam sebuah dokumen konsep.
3. Studi
Kelayakan
Pengembangan sistem atau produk berbasis komputer
lebih banyak terganggu dengan kurangnya sumber daya dan waktu penyelesaian dan
penyampaian produk. Oleh karena itu, perlu dilakukan lebih awal evaluasi
terhadap kelayakan sebuah proyek pengembangan sistem atau produk tersebut.
Berikut ada empat studi kelayakan yang dapat dievaluasi.
a) Kelayakan Ekonomis
Studi mengenai evaluasi biaya pengembangan
dengan keuntungan yang diperoleh dari sistem atau produk yang dikembangkan.
b) KelayakanTeknis
Studi mengenai fungsi, sasaran dan kinerja
yang perlu dipertimbangkanyang dapat mempengaruhi kemampuan sistem yang akan
dikembangkan.
Pertimbangan
yang dihubungkan dengan kelayakan teknis meiputi :
v Resiko pengembangan
v Keberadaaan sumber daya
v Teknologi
c) Kelayakan Legal
Studi mengenai pertimbangan yang perlu
dilakukan mengenai kontrak, pelanggaran atau liabilitas yang akan dihasilkan
dari sistem yang akan dikembangkan.
d) Alternatif
Studi mengenai evaluasi pendekatan
alternatif pada pengembangan system atau produk.
Hasil dari studi kelayakan akan menentukan
proyek dilanjutkan atau dihentikan. Hasil studi kelayakan akan didokumentasikan
terpisah dan dilampirkan pada dokumen spesifikasi sistem.
4. Analisis
Ekonomis
Analisis biaya dan keuntungan merupakan salah satu
informasi analisa ekonomis yang paling penting yang diisikan dalam studi
kelayakan. Analisis biaya dan keuntungan menggambarkan biaya pengembangan
proyek dan membandingkannya dengan keuntungan yang akan diperoleh dari
pengembangan sistem.
Analisis biaya dan keuntungan berbeda antara sistem
yang satu dengan yang lainnya tergantung dari karakteristik dari sistem yang
akan dikembangkan dan ukuran proyek. Keuntungan yang diperoleh dari
pengembangan sistem tidak hanya berupa hal yang bisa diukur. Keuntungan yang
tidak bisa diperoleh dari pengembangan proyek seperti kepuasan pelanggan,
keputusan bisnis yang lebih baik, kualitas desain yang lebih baik dan lainnya. Hasil
dari analisa ekonomi didokumentasikan menjadi satu dalam dokumen studi
kelayakan
5. Analisis
Teknis
Pada aktivitas analisis teknis, seorang analis
melakukan evaluasi secara teknis terhadap sistem serta mengumpulkan informasi
mengenai reliabilitas, kinerja, pemeliharaan dan produktifitas dari sistem yang
akan dikembangkan. Analisis meliputi penilaian viabilitas teknis dari sistem
seperti teknologi apa yang akan dibutuhkan untuk membangun sistem, materi,
metode, algoritma atau proses baru apa yang diperlukan oleh sisem, bagaimana
masalah teknologi mempengaruhi sistem dan bagaimana resiko pengembangan sistem.
Pemodelan matematis atau teknik optimasi pada saat analisis teknis dapat digunakan
untuk mempermudah analis dalam menggambarkan sistem yang akan dikembangkan.
Menurut Blanchard dan Fabrycky ada beberapa criteria penggunaan model selama
analisis teknis pada sistem, yaitu:
v Model harus mewakili sistem yang sedang dievalusi
dengan cara yang sederhana dan mudah dipahami.
v Model harus menggambarkan faktor-faktor yang relevan
dengan masalah yang ada dan hindari faktor yang tidak penting.
v Model harus dibuat komprehensif dengan memasukkan
semua factor yang relevan dan sistem harus mampu memberikan hasil yang sama.
v Desain model harus sederhana supaya memungkinkan
pengimplementasian yang tepat waktu dalam pemecahan masalah.
v Desain model harus dapat mengantisipasi faktor-faktor
yang memungkinkan adanya modifikasi dan atau perluasan terjadi pada sistem.
Hasil dari analisis teknis meruapakan dasar apakah
pengembangan sebuah sistem akan diteruskan atau dihentikan.
beberapa
contoh aneka produk karya rekayasa inovatif yang menggunakan teknologi tepat
guna antara lain, seperti berikut.
a. Alat
pencetak briket
Alat
pencetak briket adalah kempa yang berfungsi mencetak tepung arang dengan ukuran
mesh tertentu yang telah dicampur dengan perekat kanji sehingga menjadi briket
arang dengan ukuran dan bentuk tertentu seperti: kubus, bulat tepung, dan atau
bulat pepat. tekanan yang dihasilkan oleh kempa dapat berasal dari hidrolik
maupun tekanan mekanik menggunakan ulir.
b. Alat
pengering hasil pertanian
Alat pengering hasil pertanian, merupakan modifikasi alat dengan alat utama
sumber panas, untuk mengurangi kadar air hasil pertanian dan baki (tray). yang
berfungsi sebagai “alas jemur” pada proses penjemuran secara alami serta blower
yang berfungsi menghantarkan panas melalui saluran tertentu (selang) sehingga
mengenai permukaan produk yang akan dikeringkan.
c. Alat
pengambilan zat warna alam indigo
Proses
pengambilan zat warna alam indigo pada dasarnya adalah bagaimana melakukan
aerasi pada cairan hasil rendaman daun dari tanaman indigofera tinctoria.L.
sirkulasi air dengan meggunakan pompa memungkinkan terjadinya proses aerasi.
B.
Rekayasa Pasar
Rekayasa
pasar dalam demand terjadi bila seorang produsen/pembeli menciptakan permintaan
palsu, seolah-olah ada banyak permintaan terhadap suatu produk sehingga harga
jual produk itu akan naik. Hal ini terjadi misalnya dalam bursa saham (praktik
goreng-menggoreng saham), bursa valas, dan lain-lain.
Cara
yang ditempuh bisa bermacam-macam, mulai dari menyebarkan isu,melakukan order pembelian,
sampai benar-benar melakukan pembelian pancingan agar tercipta sentimen pasar
untuk ramai-ramai membeli saham/mata uang tertentu. Bila harga sudah naik
sampai level yang diinginkan, yang bersangkutan akan melakukan aksi ambil
untung dengan melepas kembali saham/mata uang yang sudah dibeli, sehingga ia
akan mendapatkan untung besar. Rekayasa
. Rekayasa
pasar dalam supply terjadi bila seorang produsen/penjual mengambil keuntungan
di atas keuntungan normal dengan cara mengurangi supply agar harga produk yang
dijualnya naik. Hal ini dalam istilah fikih disebut ihtikar.
Ihtikar
biasanya dilakukan dengan membuat entry barrier, yakni menghambat
produsen/penjual lain masuk ke pasar, agar ia menjadi pemain tunggal di pasar
(monopoli). Karena itu, biasanya orang menyamakan ihtikar dengan monopoli dan
penimbunan , padahal tidak selalu seorang monopolis melakukan ihtikar.
Demikian
pula tidak setiap penimbunan adalah ihtikar. BULOG juga melakukan penimbunan, tetapi
justru untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan. Demikian pula dengan negara
apabila memonopoli sektor industri yang penting dan menguasai hajat hidup orang
banyak, bukan dikategorikan sebagai ihtikar.
Ihtikar
terjadi bila syarat-syarat di bawah ini terpenuhi:
(a)
Mengupayakan adanya
kelangkaan barang baik dengan cara menimbun stock atau mengenakan
entry-barriers ;
(b) Menjual dengan harga yang
lebih tinggi dibandingkan harga sebelum munculnya kelangkaan;
(c) Mengambil
keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan keuntungan sebelum komponen 1 dan 2
dilakukan.
No comments:
Post a Comment